Tertegun Sejenak Bersama “Selimut” Petra Sihombing.

Petra Sihombing - Selimut
Music ReleaseLeave a Comment on Tertegun Sejenak Bersama “Selimut” Petra Sihombing.

Tertegun Sejenak Bersama “Selimut” Petra Sihombing.

THRIVINMAGZ.COM – Sambil melihat beberapa rilis yang masuk ke email media, saya tertarik dengan rilis dari Petra Sihombing. Bukan, bukan karena ada Hindia alias Baskara Putra, kok. Jujur, saya tertarik dengan judulnya yaitu “Selimut”. Entah kenapa, bagi saya kata tersebut unik saja untuk ukuran judul lagu.

Saya juga langsung ingat bahwa Petra itu punya podcast. Bukan podcast lifestyle atau komedi, juga horror seperti podcast kebanyakan sih, cuma uniknya, podcastnya berjudul “Semenjak Internet”, persis seperti nama album yang bakal dirilis Petra di era pandemi 2020 ini, dan memang isinya membahas segala hal tentang lagu – lagu yang bakal dirilis.

Benar saja, saat saya cek, sudah ada juga episode “Selimut” bersama Baskara, saya sempat nonton sebentar (nggak sampai habis, sih) Cuma memang Petra memulai dengan sesuatu yang berkaitan dengan selimut, kaya pertanyaan pertama yang Petra lontarkan ke Bas, “lo, selimut favorit lo apa, Bas?” Pertanyaan itu cukup magis sih, karena saya pun yang menonton jadi berpikir sejenak tentang selimut favorit saya, dilanjut dengan pemikiran dan pertanyaan kepada diri saya sendiri yaitu “apa iya gw punya selimut favorit ya? Kayanya semua sama aja deh”. Anyway, silahkan dengerin ya podcastnya, ada di Youtube dan Spotify, kok.


Kembali ke rilisan Petra, saya mencoba mendengarkan “Selimut”. Kesan pertama, lagunya sebenarnya memang beralunan pelan dan ada nuansa chill, sih. Cocok untuk menemani orang – orang yang ingin mendengarkan lagu sambil bekerja, cuma nggak masuk sama lagu – lagu yang terlalu / cukup “bising” ditelinga, yang berakibar mereka jadi susah fokus kerja. Ya, saya masuk dalam golongan orang – orang yang seperti itu.

Kesan kedua (kalimat ini agak aneh, tapi yasudah lah), makin ke tengah, saya berasumsi bahwa (mungkin) ini lagu tentang ungkapan realita hubungan kita dan internet hari – hari ini. Mulai dari fase “hancur” akibat putus cinta sampai kegembiraan membeli mobil baru, semua bisa dilihat di internet dan media sosial.

Memasuki akhir lagu, saya sempat tertegun sejenak saat masuk lirik “tak muncul tiga hari di instagram, kukira kau jadi bunuh diri” lengkap dengan alunan musiknya yang sempat semacam fade out begitu. Fenomena deactive medsos memang lumrah dilakukan untuk sebagian orang, namun ungkapan “jadi bunuh diri” ini adalah alasan paling serius dan privat yang harusnya nggak sembarang orang bisa tahu. Biarpun begitu, internet memang seperti merubuhkan tempok antara privat dan umum, sih. Entah karena satu individu yang membagikan momen yang seharusnya privat ke medsosnya, atau memang individu lain yang tahu privasi tersebut yang menyebarkan.

Kalimat “aku tahu” diulang beberapa kali, karena mungkin memang dengan gawai dan koneksi jaringan yang ada, kita bisa mengetahui hampir apapun tentang siapapun. Antara stalking, atau “nge-seen story”, keduanya bisa jadi jalan untuk akhirnya kita mengucapkan “aku tahu”.

Secara keseluruhan, lagu ini sukses bikin saya tertegun dan menyadari realita kehidupan, baik dan buruk, yang ada dan saya pun alami setiap hari. Ditambah perihal komentar tentang alunan dan rasa “anti bising” yang saya ungkapkan, tidak hanya untuk saat tiduran dan berselimut, lagu ini bisa jadi salah satu lagi pilihan saya untuk menemani saya bekerja atau beraktivitas didepan laptop saya.

Nice work, Petra! (Dimas)

Thrivin’ Magazine is a publishing platform that provides content focusing on various niche topics (especially in the creative industry; fashion, music, lifestyle, pop culture) to support anyone who wants to thrive. It inspires people to be creative, cultivate community, and explore new things.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top