THRIVINMAGZ.COM – Musisi rock, Danudjaditya menjadi salah satu diantara sedikit solois yang berani mengusung musik rock dan melempar album penuh setelah merilis 4 single ke digital streaming platform selama satu tahun terakhir.
Danudjaditya melempar album penuh berjudul “Distöpia” yang akan dirilis pada tanggal 20 mei 2022 mendatang. Perilisan album tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi Danudjaditya karena ia berupaya keras untuk menjadi dirinya sendiri dan tidak mengekor banyak solois rock terdahulu seperti Andy Liani, Hengky Supit, Mel Shandy, maupun Ikang Fauzi.
Ditengah gemparan lagu pop di tanah air, Danudjaditya tetap setia kepada musik rock karena sudah dekat dengan musik rock dan ingin membuat karya yang sesuai dengan hati dan kemampuannya. Album itu juga akan dirilis dalam bentuk fisik berkolaborasi dengan perupa muda Yogyakarta, Muhammad Harris Syahpuja Putra.
Album penuh berisikan 9 track itu memuat kedegilan, ketamakan, dan produksi kuasa lewat nilai-nilai yang menyebar lalu membeku di kepala tiap orang. “Distöpia” sendiri adalah adalah fiksi yang mekar dalam kepala Danudjaditya lalu ia gelantarkan ke tempat bernama Nuransäthä yaitu negeri yang disegani, kuat, kaya raya, serta makmur itu direbut paksa panglima perang bernama Uthärös. Dia merupakan rujukan imajinatif tentang sebenar-benarnya sifat celaka dan pengkhianat. Ia menusuk rajanya sendiri. Memakai cara-cara purba, menunggangi kekuatan militer dan gerombolan muda lalu mengarahkan moncong senjata ke istana serupa Brutus dan Gaiaus bersama 60 senat yang menikam Caesar.
Nuransäthä yang dalam kepala Danudjaditya ditampilkan dengan warna merah menyerupai darah, juga ditambah figur seseorang yang menutup wajah dan tubuh dengan kain dari kepala hingga kaki tertuang dalam artwork dan dipilih menjadi cover depan album ini.
Proses rekaman, mixing, sampai mastering ia kerjakan sendiri di kamar yang ia sulap menjadi studio dengan proses rekamannya unik seperti take gitar menggunakan smartphone yang ditaruh dalam kotak kecil dilengkapi busa di dinding-dindingnya lalu ditodong ke pengeras suara.
Album Distöpia ini dirilis secara berbeda dengan 4 single sebelumnya, dimana ke-4 single sebelumnya tersedia di berbagai streaming digital platform, namun khusus untuk album Distöpia ini hanya dirilis dengan format cakram padat saja dan juga dirilis melalui label independent yang berdomisili di Yogyakarta, yakni SönLéTarian. Ia juga merekam ulang 4 single yang dirilis ke platform digital sehingga terdengar jauh berbeda di album barunya. (Dzakiyyah Azah)
Baca juga THE 12th MUSIC GALLERY Kembali Hadir dengan Format Online dan Offline