THRIVINMAGZ.COM – Gaung sepeda Brompton masih tinggi banget ya ternyata. Faktor penyumbang tingginya hype sepeda ini adalah tentunya harganya yang terbilang premium, dan bahkan bisa dijual lebih mahal lagi dari harga rata-rata normal.
Fenomena ini dipandang sebagai hal wajar, menyoal sedikitnya kuantitas yang tersedia dan tingginya demand terhadap si sepeda lipat ini.
Kali ini, masih menyoal harga fantastis Brompton, yaitu tentang sepeda Brompton yang laku terjual di nominal Rp 200 juta.
Kok bisa? Well, Brompton ini memang bukan Brompton ‘biasa’ sih.
Nggak ada teknologi ataupun edisi khusus, sih, cuman Brompton yang dilelang di acara lelang amal dari Palang Merah Indonesia Jakarta pada Selasa (11/8) lalu dibubuhi tanda tangan Wakil Presiden RI periode 2004 – 2009 & 2014 – 2019, Bapak Jusuf Kalla.
Oh, iya, satu lagi, Bang Sandiaga Uno, pengusaha & politisi ikonik ini, juga ikut membubuhkan tanda tangan di sepeda berwarna oranye tersebut.
Harga penawaran dari sepeda Brompton High Profile ini berawal dari Rp 45 juta dan akhirnya terjual di harga Rp 200 juta.
Uniknya, pemenang lelang dengan harga yang setara mobil LCGC (bahkan ada lebihnya) itu adalah Nur Asia Uno. Beliau adalah istri dari bang Sandi sendiri.
Hasil lelang ini nantinya akan disumbangkan, tentunya, ke Palang Merah Indonesia.
Jenama sepeda premium buatan Inggris ini sudah nggak asing di dunia per-gowes-an dunia. Di Indonesia sendiri, nama Brompton mencuat dikarenakan sepeda ini menjadi salah satu barang pada kasus skandal penyelundupan barang mewah menggunakan maskapai Garuda Indonesia yang sempat ramai Desember 2019 lalu.
Hype dari sepeda lipat ini nggak berhenti disitu. Kebiasaan dan kultur bersepeda yang mulai muncul dan digandrungi kembali disaat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia ini menjadi salah satu faktor yang juga menyumbang semakin naiknya pamor sepeda ini.
Orang – orang berkeinginan membeli (atau minimal ikut membicarakan) sepeda lipat ini sebagai alat transportasi, olahraga, maupun pendukung bagi mereka untuk ikut meramaikan fenomena gowes yang sedang melanda negeri ini. (Dimas)